Sabtu, 01 Juni 2013


KEANEKARAGAMAN HAYATI DI INDONESIA 

Indonesia merupakan salah satu dari tiga negara yang memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi.  Dua negara lainnya adalah Brasil dan Zaire. Tetapi dibandingkan dengan Brazil dan Zaire, Indonesia memiliki keunikan tersendiri. Keunikannya adalah di samping memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi, Indonesia memiliki areal tipe indo-malaya yang luas, juga tipe oriental, australia, dan peralihannya. Selain itu, di Indonesia terdapat banyak hewan dan tumbuhan langka, serta spesies endemik.
Contoh hewan vertebrata yang menjadi ciri khas di Indonesia yaitu, Badak Sumatera adalah satu-satunya badak Asia yang memiliki dua cula. Habitat badak sumatera mencakup hutan rawa dataran rendah hingga hutan perbukitan, meskipun umumnya satwa langka ini sangat menyukai hutan dengan vegetasi yang sangat lebat.
Badak Sumatera adalah penjelajah dan pemakan buah (khususnya mangga liar dan buah fikus), daun-daunan, ranting-ranting kecil dan kulit kayu. Mereka lebih menyukai dataran rendah, khususnya di hutan-hutan sekunder di mana banyak terdapat sumber makanan yang tumbuh rendah. Badak Sumatera hidup di alam dalam kelompok kecil dan umumnya menyendiri (soliter).Harimau Sumatera merupakan satu dari enam sub-spesies harimau yang masih bertahan hidup hingga saat ini dan termasuk dalam klasifikasi satwa kritis yang terancam punah (critically endangered). Jumlah populasinya di alam bebas hanya sekitar 400 ekor. Sebagai predator utama dalam rantai makanan, harimau mempertahankan populasi mangsa liar yang ada di bawah pengendaliannya, sehingga keseimbangan antara mangsa dan vegetasi yang mereka makan dapat terjaga. Harimau Sumatra hanya ditemukan di pulau Sumatra. Kucing langka ini mampu hidup di manapun, dari hutan dataran rendah sampai hutan pegunungan, dan tinggal di banyak tempat yang tak terlindungi.

Echidnas adalah mamalia kecil yang ditutupi rambut kasar dan duri. Dangkal mereka menyerupai hewan pemakan semut Amerika Selatan dan mamalia berduri lainnya seperti landak dan landak. Mereka memiliki moncong yang memiliki functiοns dari kedua mulut dan hidung. moncong mereka memanjang dan ramping. Mereka memiliki sangat pendek, kaki kuat dengan kuku besar dan penggali kuat. Echidnas memiliki mulut yang mungil dan rahang yang ompong. Mereka makan dengan merobek lembut log, anthills dan sejenisnya, dan menggunakan panjang, lidah lengket, yang menonjol dari moncong mereka, untuk mengumpulkan mangsanya. Diet Echidna berparuh pendek terdiri sebagian besar dari semut dan rayap, sedangkan spesies Zaglossus biasanya memakan cacing dan larva serangga.

Burung-burung Cendrawasih mempunyai ciri khas bulunya yang indah yang dimiliki oleh burung jantan. Umumnya bulunya berwarna cerah dengan kombinasi beberapa warna seperti hitam, cokelat, kemerahan, oranye, kuning, putih, biru, hijau dan ungu.
Ukuran burung Cenderawasih beraneka ragam. Mulai dari yang berukuran 15 cm dengan berat 50 gram seperti pada jenis Cendrawasih Raja (Cicinnurus regius), hingga yang berukuran sebesar 110 cm Cendrawasih Paruh Sabit Hitam (Epimachus albertisi) atau yang beratnya mencapai 430 gram seperti pada Cendrawasih Manukod Jambul-bergulung (Manucodia comrii).

Keindahan bulu Cendrawasih jantan digunakan untuk menarik perhatian lawan jenis. Untuk ‘merayu’ betina agar bersedia diajak kawin, burung jantan akan memamerkan bulunya dengan melakukan tarian-tarian indah. Sambil bernyanyi di atas dahan, pejantan bergoyang dengan berbagai gerakan ke berbagai arah. Bahkan terkadang hingga bergantung terbalik bertumpu pada dahan. Namun, tiap spesies Cendrawasih tentunya punya tipe tarian tersendiri.
Burung Cendrawasih mempunyai habitat hutan lebat yang umumnya di daerah dataran rendah. Burung dari surga ini dapat dijumpai di beberapa pulau di Indonesia bagian timur seperti Maluku dan Papua. Selain itu juga dapat ditemukan di Papua Nugini dan Australian Timur.
Burung Kasuari memiliki Ciri-ciri umum famili casuaridae yaitu Tubuh besar berbentuk pasak, tinggi bisa mencapai 150 cm. Kakinya kokoh untuk berjalan dan berlari. Leher panjang, kokoh dan paruh besar – kuat. Tidak dapat terbang karena sayap degenerasi dengan bulu yang tidak sempurna dan terlepas. Jari kaki 3 buah menghadap kedepan dengan kuku tajam.
Propinsi Papua (Irian Jaya) merupakan daerah Kawasan Timur Indonesia, yang kaya akan keaneka ragaman hayati, baik fauna maupun floranya. Keaneka ragaman fauna Irian Jaya dari jenis burung , ada 602 species dengan tingkat endemic 52 % (Anonymous, 1993). Salah satu jenis burung endemik yang tergolong paling besar tubuhnya adalah burung kasuari (Casuarius Sp.). Burung ini selain besar, juga memiliki keindahan warna leher dan pialnya.
Untuk melestarikan keanekaragaman tersebut, saya akan melakukan kegiatan observasi, karena dengan melakukan observasi kita dapat mengetahui tingkat kepunahan hewan langka tersebut. selain itu saya ingin mengadakan kegiatan eksitu dan insitu.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar